Seperti yang disebutkan dalam BUKU SUCI/ Naskah yang telah dirilis oleh Sang ILAHI:
Tolong jangan coba-coba untuk menggambarkan Sang ILAHI.
Tolong jangan mencoba untuk menggambarkan dengan kata-kata atau dalam bentuk apapun tentang apa itu TUHAN/ Sang ILAHI.
Karena manusia tidak, dan tidak akan pernah, memiliki kecerdasan untuk menggambarkan TUHAN/ Sang ILAHI.
Kebesaran, Kemuliaan dan Keindahan Sang ILAHI tidak dapat digambarkan dengan kata-kata.
Kata-kata di bumi/ manusia tidak akan pernah bisa mencapai keadaan pikiran seperti itu.
Ungkapan seorang Nabi:
*KUTIPAN*
Pauri 5, puisi 9 “Meskipun mengenal Tuhan, saya tidak dapat menggambarkan Dia; Dia tidak dapat digambarkan dengan kata-kata.”
*KUTIPAN*
Mendalami WALI TUNGGAL 24-13:
Nabi berkata: TUHAN tidak dapat digambarkan dengan kata-kata; sementara Nabi mengetahui dan mengenali BELIAU. Yang dimaksud dengan hal ini adalah: Anda dapat bertemu dengan BELIAU, tetapi Anda tidak akan pernah dapat menggambarkan Kekuatan yang menyeluruh dan Kecerdasan tentang siapa sebenarnya Tuhan itu.
Dalam kitab-kitab SUCI, hal ini disebutkan sebagai DOSA.
DOSA sebenarnya memiliki makna, sangat disayangkan untuk melakukannya.
Perilaku/ tindakan yang dilakukan karena kurangnya kesadaran bukanlah sebuah DOSA.
Itu bukan tindakan yang disadari.
Untuk kedua kalinya, ketika tindakan yang sama terjadi berulang, sebuah tindakan dalam kesadaran penuh, itu menjadi sebuah DOSA.
WALI TUNGGAL 24-13
14.02.2024